Pengertian Tentang Uji Validitas dan Uji Realibilitas
UJI VALIDITAS DAN UJI REALIBILITAS
Uji
Validitas
Menurut
Azwar (1986) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Uji validasi digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya butir kuesioner. Kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur. Pengukuran tingkat validitas menggunakan analisis Bivariate
Person (Uji Korelasi Pearson Product
Moment) dengan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions)
ver. 17.0. Dalam uji ini setiap butir pertanyaan akan diuji relasinya dengan
skor total variabel yang dimaksud.
Pengujian menggunakan uji dua sisi
dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
Keterangan:
N = Jumlah responden
X = Skor masing-masing pertanyaan
Y = Skor total
·
Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka
instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan valid).
·
Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05)
maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap
skor total (dinyatakan tidak valid).
Uji Reliabilitas
Relialibilitas
merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat depercaya
atau diandalkan. Kepercayaan itu dalam bentuk keandalan instrumen atau atribut
yaitu konsistensi hasil dari waktu kewaktu jika suatu atribut digunakan pada
subjek. Reliabilitas diuji dengan melihat koefisien Alpha dengan melakukan
Reability Analysis menggunakan teknik alpha
cronchbach dengan SPSS ver. 17.0 for windows, yaitu:
Keterangan:
α = koefisien reliabilitas Cronbach’s
Alpha
K = jumlah item pertanyaan yang diuji
= Varians skor-skor tes (seluruh item K)
Comments
Post a Comment