Contoh membuat Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian
Pada bab ini
akan dijelaskan mengenai kegiatan, peraturan, dan prosedur yang akan digunakan.
Yahapan penelitian akan dijelaskan secara sistematis dan terorganisir untuk
menyelesaikan permasalahan yang menjadi bahan kajian.
III.1 Model Konseptual
Model
konseptual yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihan dalam gambar III.1
Atribut kebutuhan dalam penelitian adalah
berdasarkan dimensi kualitas yaitu Reliability,
Responsiveness, Assurance, dan Emphaty.
Kuisioner yang digunakan mengacu pada metode Important and Performance
Analysis. Pada kuisioner akan diketahui nilai kebutuhan pelanggan sehingga
dapat di kelompokkan menjadi dua kelompok yaitu nilai yang berkategori atribut
kuat dan nilai yang berkategori atribut lemah. Kelompok yang termasuk dalam
kategori atribut kuat, akan di petakan ke dalam kuadran kartesius berbentuk
gambar 2 dimensi yaitu diagram importance-performance sehingga dapat diketahui
apakah kinerja yang diberikan olah foodcourt
TES sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumennya.
III.2 Sistematika Pemecahan Masalah
Pada gambar berikut ini akan dijelaskan secara rinci
langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan penelitian ini.
Tahapan ini digunakan untuk menjelaskan
secara rinci tahapan yang akan digunakan mulai dari tahap pengumpulan data,
pengolahan data, sampai dengan tahap analisis sehingga dihasilkan informasi
yang berguna dan dibutuhkan.
III.2.1.1 Identifikasi Atribut Kebutuhan
Tahap
identifikasi atribut kebutuhan ini digunakan untuk menentukan atribut apa saja
yang di harapkan oleh konsumen. Penentuan atribut kebutuhan akan membuat
penelitian menjadi lebih fokus dan spesifik sehingga hasil yang diberikan dari
penelitian akan sesuai dengan harapan. Hal ini dilakukan dengan cara wawancara
individu dan menyebar kuisioner. Wawancara adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab melalui tatap
muka antara pewawancara dengan penjawab atau responden dengan menggunakan alat
yang dinamakan interview guide (Nazir,1988). Selain itu pengumpulan data juga
dilakukan dengan cara menyebar kuesioner. Pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner
ini diambil dari penelitian (Aydin dan Ozer, 2005). Wawancara dan penyebaran kuesioner dilakukan hanya kepada
pelanggan foodcourt TES. Sebelum wawancara dilakukan, harus dipastikan bahwa
responden sudah pernah datang dan menjadi pelanggan di foodcourt TES.
III.2.1.2 Pengelompokan Atribut Kebutuhan kedalam Dimensi Kualitas Produk
Setelah melakukan identifikasi kebutuhan, maka atribut kebutuhan akan dikelompokkan ke dalam dimensi kualitas produk. Pengelompokkan yang dilakukan ditujukan untuk mempermudah proses pengolahan dan analisis hasil data. Pengelompokkan dilakukan terhadap dimensi produk yang mencakup Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy. Untuk melakukan pengelompokkan, langkah awal yang dilakukan yaitu pembuatan indikator dari masing masing dimensi. Setiap atribut yang diajukan dalam kuesioner akan diberi kode huruf yang disesuaikan dengan dimensi kualitas produk dan diikuti dengan nomor urutan atribut kebutuhan.
III.2.1.3 Perancangan Kuisioner Important and Performance Analysis
Kuesioner importance and performance analysis digunakan
untuk mengetahui persepsi pelanggan terhadap food court Telkom engineering
school mengenai
harapan atau keinginan pelanggan dengan apa yang didapat atau dirasakan oleh pelanggan
sehingga dapat diketahui nilai gap antara ekspektasi pelanggan dan kondisi
saat ini. Kuesioner importance and performance analysis juga dapat memberikan
informasi mengenai tingkat kepentingan atribut berdasarkan penilaian dari pelanggan.
Pada kuisioner ini akan diberikan kriteria penilaian pelanggan terhadap tingkat
kepentingan dan tingkat kepuasan pelanggan dalam skala ordinal.
1.
Mencentang salah satu kolom pada tingkat kepuasan, dimana :
a.
SB : Sangat baik
b.
B : Baik
c.
CB : Cukup baik
d.
TB : Tidak baik
e.
STB
: Sangat tidak baik
2.
Mencentang salah satu kolom pada tingkat kepentingan, dimana:
a.
SB : sangat baik
b.
B : Baik
c.
CB : cukup baik
d.
TB : Tidak baik
e.
STB
: sangat tidak baik
III.2.1.4 Uji Validitas
Menurut Azwar (1986) validitas
berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validasi
digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya butir kuesioner. Kuesioner dikatakan
valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur. Pengukuran tingkat validitas menggunakan analisis Bivariate Person (Uji Korelasi Pearson Product Moment) dengan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) ver. 17.0. Dalam uji ini
setiap butir pertanyaan akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang
dimaksud.
Pengujian
menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian
adalah sebagai berikut:
Keterangan:
N = Jumlah responden
X = Skor masing-masing
pertanyaan
Y = Skor total
·
Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi
dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi
signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
·
Jika r hitung < r tabel (uji 2
sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak
berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
III.2.1.5 Pretest
Tujuan dari pengujian awal adalah untuk
mengetahui pemahaman responden terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner
serta digunakan untuk memperbaiki kuesioner. Pretest dilakukan kepada 15 orang
responden yang merupakan salah satu sample dari populasi yang akan diuji.
Kriteria responden yang dipilih adalah pelanggan yang pernah merasakan
pelayanan di FoodCourt TES. Hasil dari pengujian awal bermacam-macam, untuk
pertanyaan yang kurang dimengerti oleh responden, maka pertanyaan akan di
desain ulang, tetapi untuk pertayaan yang mudah di mengerti akan diproses dan
langsung masuk tahap berikutnya pada penelitian. Pengujian awal diperlukan agar
kuesioner yang digunakan bersifat valid dan reliable.
III.2.1.6 Penentuan Jumlah Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Metode penentuan sample pada
penelitian ini menggunakan metode non-probability sampling dengan
teknik convenience sampling. Pemilihan teknik penentuan sample ini
didasarkan pada lokasi penelitian yaitu foodcourt TES yang diketahui
populasinya namun tidak diketahui berapa jumlah orang yang menjadi pelanggan foodcourt
dari populasi keseluruhan. Convenience sampling atau accindent
sampling adalah teknik pengambilan sample yang dipilih dengan dasar
pertimbangan kemudahan, dalam memilih sample peneliti tidak mempunyai
pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja.
Dalam melakukan penelitian,
dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Hal ini dilakukan
untuk mengukur ketepatan ukuran atribut yang akan ditanyakan kepada responden.
Menurut Rangkuti (2009) responden yang diperlukan dalam uji validitas dan uji
reliabilitas adalah sebanyak 30 responden. Jumlah ini sudah memenuhi syarat
minimal sebaran normal.
Adapun sampel yang diambil untuk
dijadikan responden dalam penelitian ini adalah orang yang pernah melakukan
pembelian minimal dua kali di foodcourt TES dalam waktu dua bulan
terakhir karena responden telah mengetahui bagaimana pelayanan di foodcourt
tersebut. Selain itu, responden yang dipilih juga merupakan masyarakat kampus
TES yang terdiri dari beberapa elemen seperti mahasiswa, karyawan, dosen maupun
petugas kebersihan.
III.2.1.7 Penyebaran Kuisioner
Penyebaran kuesioner pada penelitian
ini dilakukan dengan cara diberikan secara langsung kepada responden. Memberikan
kuesioner secara langsung dapat mengumpulkan semua respon lengkap dalam periode
singkat. Keraguan apapun yang responden mungkin miliki terhadap beberapa pertanyaan
bisa diklarifikasi di tempat (Sekaran, 2011). Penyebaran kuesioner ini dilakukan
di lingkungan kampus Telkom Engineering School (TES) Telkom Unversity dan lebih
khusus ke foodcourt Telkom
Engineering School (TES). Responden mengisi kuesionerpadalembarkuesioner yang
diberikan oleh peneliti kemudian kuesioner yang sudah terisi dikembalikan kepada
peneliti. Satu responden harus mengisi satu buah jenis kuesioner yang bersifat tertutup
dengan metode pilih salah satu jawaban yang paling tepat.
III.2.1.8 Rekapitulasi Kuisioner
Metode
yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan penyebaran kuesioner. Para
responden diberikan kuesioner dalam bentuk skala likert. Responden menentukan
tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan atau pertanyaan dengan
memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Dalam kuesioner disediakan lima
pilihan skala, sebagaimana dalam tabel 1 berikut :
Tabel
1. Skala Likert Kepuasan dan Kepentingan
Kepuasan (X)
|
Kepentingan (Y)
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Kepuasan (X)
1 = Sangat Puas
2 = Puas
3 = Cukup Puas
4 = Kurang Puas
5 = Sangat Tidak Puas
|
Kepentingan (Y)
1 = Sangat Penting
2 = Penting
3 = Cukup Penting
4 = Kurang Penting
5 = Sangat Tidak Penting
|
Setelah
data terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner, selanjutnya dilakukan perekapan
data. Perekapan data ini terdiri dari tiga tahap :
1.
Tahap
Persiapan
Memeriksa
kelengkapan isian data oleh responden dan memindahkan isi data kuesioner tertulis
dalam bentuk digital dengan
menggunakan alat bantu komputer dengan software
Microsoft Excel dan menggunakan SPSS untuk memudahkan pengolahan data.
Selanjutnya memisahkan data-data yang dianggap tidak valid.
2.
Tahap
Perhitungan
Untuk
mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, dapat dilakukan dengan membandingkan
skor tingkat kepentingan dengan tingkat kepuasan. Rumus yang dipakai untuk mengukur tingkat kepuasan
tersebut adalah sebagai berikut (Supranto, 2003 : 241) :
Dimana
: TKP = Tingkat Kepuasan Pelanggan
Xi = Skor Kepuasan
Yi = Skor Kepentingan
3.
Tahap
Pembahasan
Berdasarkan nilai
rata-rata setiap atribut
tingkat kepentingan dan tingkat
kepuasan, dilakukan pemetaan ke
dalam diagram kartesius
III.2.1.9 Uji Reliabilitas
Relialibilitas merupakan indeks
yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat depercaya atau diandalkan.
Kepercayaan itu dalam bentuk keandalan instrumen atau atribut yaitu konsistensi
hasil dari waktu kewaktu jika suatu atribut digunakan pada subjek. Reliabilitas
diuji dengan melihat koefisien Alpha dengan melakukan Reability Analysis
menggunakan teknik alpha cronchbach
dengan SPSS ver. 17.0 for windows, yaitu:
Keterangan:
α = koefisien reliabilitas
Cronbach’s Alpha
K = jumlah item pertanyaan yang
diuji
= Varians skor-skor tes (seluruh item K)
III.2.1.10 Pengolahan Kuisioner
Dari perhitungan yang diperoleh
pada tahap rekapitulasi kuisioner, dapat dilihat atribut apa saja yang dianggap
penting oleh pelanggan, serta atribut apa saja yang memiliki kinerja baik dan
dapat diketahui tingkat kepuasan konsumen seperti terlihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 2. Skala Tingkat Kepuasan
Pelanggan
No
|
Tingkat Kepuasan Pelanggan
|
Nilai Skala Peringkat
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang
Puas
Sangat Tidak Puas
|
84% - 100%
68% - 83%
52% - 67%
36% - 51%
20% - 35%
|
Sumber : Parsaulian Siregar, 2004
III.2.1.11 Pemetaan Kedalam Kuadran Cartesius
Pengukuran kepuasan pelanggan menggunakan metode IPA
(Importance Performance Analysis) dan dianalisis menggunakan Diagram Kartesius
menurut Kotler yang dikutip oleh Freddy Rangkuti (2000, p50). Analisis dapat
dilakukan dengan terlebih dahulu memetakan titik-titik koordinat pada diagram
kartesius, yang merupakan rata-rata dari tingkat kinerja (performance) dan
tingkat kepentingan (importance).
Posisi titik koordinat tersebut menunjukkan hubungan
antara tingkat kinerja (kenyataan yang diperoleh) dengan tingkat kepentingan
(tingkat harapan), (Sumber: Kotler Marketing Management, 2000). Dalam pembuatan
diagram kartesius, terlebih dahulu dihitung jumlah rata-rata faktor kepentingan
dan kinerja untuk menentukan batas yang memotong tegak lurus. Diagram kartesius
memiliki empat kuadran, yaitu kuadran pertama mengenai prioritas utama, kuadran
kedua mengenai pertahankan prestasi, kuadran ketiga mengenai prioritas
pelayanan masih rendah, dan kuadran empat mengenai prioritas pelayanan
berlebihan.
Keterangan:
1. Kuadran A
Daerah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting
oleh pelanggan tetapi pada kenyataannya faktor tersebut tidak sesuai dengan
harapan para pelanggan (kenyataan yang diperoleh masih sangat rendah).
Variabel-variabel yang terletak pada Kuadran A harus ditingkatkan untuk
memuaskan para pelanggan.
2. Kuadran B
Daerah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting
oleh pelanggan dan pada kenyataannya faktor tersebut sudah sesuai dengan yang
diharapkan. Variabel-variabel yang terletak pada Kuadran B harus dipertahankan,
karena menjadikan produk/jasa memiliki keunggulan untuk para pelanggan.
3. Kuadran C
Daerah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang
penting oleh pelanggan dan pada kenyataannya tidak memberikan dampak yang besar
pada kepuasaan pelanggan dan kualitas pelayannya pada tingkat yang normal.
Variabel-variabel yang terletak pada Kuadran C dipertimbangkan untuk
dihilangkan karena memiliki pengaruh kecil pada kepuasan pelanggan.
4. Kuadran D
Daerah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang
penting oleh pelanggan, tetapi pada kenyataannya diterima secara berlebih,
pelaksanaannya baik sekali,dan sangat memuaskan para pelanggan, namun
mengeluarkan biaya yang tinggi. Variabel-variabel yang terletak pada Kuadran D
dipertimbangkan untuk dikurangi sehingga dapat menghemat biaya
III.2.1.12 Analisis Hasil Pengolahan Data
Pada
tahap ini akan dilakukan analisis pada setiap atribut kebutuhan yang
berdasarkan titik-titik koordinat pada
kuadran diagram kartesius. Atribut – atribut tersebut akan dikelompokkan ke dalam
empat kuadran, yaitu kuadran prioritas utama, pertahankan prestasi, prioritas
rendah, dan prioritas berlebihan. Analisis ini dilakukan agar atribut-atribut
yang menjadi prioritas utama dikembangkan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
terhadap pelayanan di foodcourt Telkom
Engineering School.
III.2.1.13 Kesimpulan dan Saran
Tahap
penarikan kesimpulan pada
penelitian ini didasarkan pada hasil pengolahan data dan analisis pengolahan
data, sehingga dapat disimpulkan hal-hal yang menjadi kebutuhan pelanggan
terhadap pelayanan di foodcourt TES
dan menjawab rumusan masalah pada
penelitian ini. Pada bagian ini
disertakan juga saran-saran untuk penelitian selanjutnya.
Contoh Membuat Metodologi Penelitian >>>>> Download Now
ReplyDelete>>>>> Download Full
Contoh Membuat Metodologi Penelitian >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Contoh Membuat Metodologi Penelitian >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK CV